Wednesday, December 20, 2006

SAKIT PAS LAMARAN

Ehemmmm....ehemmmmmmmm.......berhubung Kangmas Foens mulai nulis dari awal proses, jadi saya kudhu ngimbangi juga niy, biar ceritanya gak loncat-loncat amat...
Jadi,serunya cerita menjelang hari lamaran yang ditetapkan tanggal 10 September 2006 itu begini:

Jumat, tanggal 8 September 2006 tiba-tiba saya sakit gatel-gatel lagi yang emang saya sendiri baru ngalami yang kedua kalinya, yaitu bulan Februari lalu dan bulan September kemaren. gatelnya gak jelas, karena awalnya hanya berbentuk spot putih seperti cincin kecil di jari saya. Tapi, lama-kelamaan, spot kecil tersebut makin membesar dan menyebar ke seluruh tubuh. Dan Masya Allah, tubuh saya jadi aneh, kek monster hehehehe karena banyak spot yang mirip kerupuk gado-gado *nah lo??* nempel di sekujur tubuh.
Itu juga yang saya alami persis H-1 menjelang lamaran. Sedih, bingung dan kacaw balaw jadi satu saat itu.
FLASHBACK:
Jumat pagi seperti biasa, saya ngantor naek motor, tapi sebelum berangkat, tepatnya ketika mandi, saya menemukan spot cincin aneh itu di kaki saya. Kali ini, saya benar-benar hopeless, karena bayangan sakit yang sama kembali di depan mata. 2 minggu bakal saya habiskan di tempat tidur sama seperti dulu ketika untuk kali pertamanya saya menderita sakit aneh ini.
Ya Allah, apa yang harus hamba lakukan? Padahal besok hari lamaran dan sore ini saya harus pulang ke Purbalingga. Tapi, karena setiap Jumat ada kelas diskusi Bahasa Inggris, saya pun harus tetap berangkat dengan spot-spot kecil yang sudah mulai menyebar di kaki dan leher saya. Duh GUSTI....saya sedih..
Jumat siang, kaki saya mulai terasa sakit dan leher saya mulai gatal-gatal. Seorang teman saya (Deshinta.red) membantu saya memastikan apa yang terjadi dengan spot kecil di leher saya (bagian belakang.red) dan, dia pun heran begitu menemukan spot yang sudah melebar kemana-mana seperti peta. Astagfirullah, Ya Allah....
Saat itu juga, saya putuskan untuk pulang lebih cepat dengan harapan masih bisa menemukan dokter specialis ahli alergi. *Waduuwww pas nulis ini saya jadi kegatelan lagi :D*
Akhirnya dengan susah payah, saya berjalan menuju motor kesayangan saya sambil menahan sakit di kedua telapak kaki karena spot sudah membengkak dan benar-benar membuat kaki gak bisa masuk dengan posisi nyaman di sepatu. Tapi saya berusaha sabar dan benar-benar berjuang untuk ikhlas menerima itu, tapi kadang jadi pengen nangis sendiri.

Tiba dirumah, Mamah langsung bersiap menuju ke RS Pondok Indah, dan menemui dokter ahli alergi. Tapi memang bukan rejeki saya, ternyata itu dokter prakteknya hari Kamis sore. Dan kami duduk lemas di kursi tunggu sambil terus berpikir. Akhirnya, saya tanyakan kembali dimana saja dokter itu praktek, dan sebuah alamat kami dapatkan, kebetulan sekali hari ini jadwal praktek di sekitar masjid Al Azhar tempat saya biasa mengikuti pengajian Aa Gym.
Kami segera berangkat ke tujuan naek taksi dan karena hari itu hari Jumat, lagi-lagi jalanan memang macet mulai dari Pondok Indah hingga Blok M. Kami agak khawatir terlambat, karena kereta saya jam 5 dan saya harus balik lagi ke rumah untuk ambil koper dan berangkat ke Gambir, sementara tiket masih ada pada sahabat baik saya yang bersedia mencarikannya. Duh, makin paniklah Mamah, karena beliau sudah mulai melarang saya untuk nekat pulang dengan kondisi badan seperti itu. Ya, Mamah pasti gak tega...
Tapi saya lebih gak mau lagi membatalkan lamaran saya gara-gara ini, mungkin juga ini ujian Allah. Jadi, saya diuji dengan kondisi terburuk itu, apakah niat saya masih kuat untuk pulang dan dilamar? Waduuwwww, sungguh mengharukan, dengan waktu yang serba mefettttt, saya harus bisa ke dokter, balik lagi ke rumah ambil koper dan ke Gambir, mana tiket belum saya pegang.....
Akhirnya pukul 2 siang kami tiba di tempat praktek Prof Karnaen, yang ahli alergi itu. Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii............................ begitu saya lihat jadwalnya, saya jadi putus asa, karena jam prakteknya jam 16.30 dan itu bener-bener gak mungkin.
Akhirnya, kami berdua memutuskan untuk istirahat sambil berpikir kembali di masjid Al Azhar, dan saat itu saya jadi merasakan bagaimana susahnya berjalan dengan kedua telapak kaki bengkak dan pincang. Saya jadi sadar, bagaimana seharusnya saya bisa mensyukuri nikmat sehat dan nikmat memiliki kedua telapak kaki yang normal untuk berjalan ketika saya harus merasakan sebentar berjalan dengan kesakitan. Allah memang Maha Bijaksana!
Pukul 3 sore, setelah berdebat panjang dengan Mamah, dan masih di Al Azhar, saya putuskan untuk tetap pulang, apapun yang terjadi. Dan setelah sholat Azhar, kami pulang ke rumah naek taksi lagi dan jalanan makin macet. Tahukan kondisi jalan Jakarta dari Blok M, Radio Dalam yang super padat itu? Mau nangis gak jelas juga mau nangisin apa, akhirnya ya tenang ajalah, Allah kan udah punya rencana khusus buat saya. Akhirnya senyum-senyum sambil nulis sms sepanjang jalan.
Mamah masih panik dan saya tahu paniknya Mamah beralasan.
Sampai di rumah, kaki saya makin bengkak dan makin susah dipakein sepatu. Kaki saya udah segede buntelan deh...
Taksi sengaja kami suruh nunggu, dan kami pun segera cabut ke Gambir. Saya tetap berdoa dan berdoa. Apapun yang akan terjadi, Allah lebih tahu!!!!!!!!
Setelah mengemasi barang-barang sambil terus menahan sakit di kedua telapak kaki, saya bergegas masuk ke dalam taksi dan bersama Mamah dan seorang pegawai Tante, saya kembali menikmati jalanan Jakarta yang kian macet. Ya Allah, jika Engkau kehendaki saya berangkat sore ini juga, mohon bantu hamba ya Allah!! Saya berdoa sepanjang perjalanan, setiap detak jantung dan setiap hembus napas...mohon petunjuk terbaikNYA.
Dan akhirnya dengan segala rasa was-was, pasrah yang tidak berkesudahan, sampai juga kami di Gambir, tepat 30 menit sebelum kereta berangkat dan Subhanallah!
Tapi.............saya masih harus menunggu sahabat baik saya dengan tiketnya...
Upssssssssss, Mamah mulai marah lagi dan saya terus berusaha menghubungi sahabat saya melalui ponsel.
Ayoooooooooooooooooo Oid.........kamu harus cepet tiba di Gambir...teriak saya dalam hati *jadi gak kedengeran ya??*
Akhirnya, setelah saya berlama-lama berdiri dengan kaki bengkak, diantara kerumunan orang-orang yang lalu lalang, Oid muncul dengan membawa sebuah tiket!!
Hureeeeeeeeeeeyyyyyyyyyyyyy, berangkatlah saya sore ini...
Dan Mamah, makasih ya untuk semuanya, saya sangat tahu, Mamah marah-marah karena Mamah peduli.
Ya Allah, terimakasih untuk setiap detik proses hidup yang Engkau berikan pada hamba!!!!!!!!

Thursday, December 07, 2006



Before merid

Setelah mendengar gosip pernikahan kami, Banyak sih temen-temen yg bingung sehingga pada bertanya-tanya : kamu kerja di Surabaya, calonmu kerja di Jakarta, trus ketemunya bagaimana ?? Lhah saya yg merid aja bingung koq..... jadi menurut wangsit dihalaman belakang tuh tanyakanlah kpd narasumber yg bergoyang !!! dan tidak lain juga tidak bkan, Paling-paling saya cm pasrah dan bilang "....namanya juga jodoh ! All is possible "
Cerita agak lengkap pernikahan kami yg tdk saya duga ( apalagi anda ) ialah sbb :
Disuatu saat, disuatu hari dan disuatu zaman yg edan dan serba modern yg agak canggih itu,alkisah ada seorang lelaki yg slenge'an dan nyante menjalani hidup dengan apa adanya dan mencoba tuk sederhana dlm segala hal. Dia amat mengagumi semboyan hidup yg dia ciptakan sendiri yg notabene mungkin sudah pernah Anda dengar atau terlintas dilayar monitor anda, bukan iklan bukan sihir, satu guru lain ilmu yaitu "se-sederhana itu segalanya" ..... dan itu termasuk pula dalam persoalan pendamping hidup. Bagi saya yg tidak mempunyai pandangan apapun dan spesifikasi terntentu tentang seorang calon pendamping hidup, tentu saja itu sebuah kesulitan tersendiri. Jadi karena saya orangnya kurang suka bwt berpikir yg berat-berat, maka mengapa tidak saya sederhanakan saja persoalan pendamping hidup itu ?? Cukuplah dengan seorang istri yg bisa bekerjsama menuju surga .... jadi yg bercita-cita sama yaitu menggapai surga-Nya, dan tentu saja not just talk but act !!!.... apakah masih kurang sederhana ??? ( kyknya wajar deh sbg manusia normal mencari surga akhirat )
Baiklah, saya kira tadi memng masih dlm cakupan yg luas sehingga bagaimana kalo kita jadikan begini : seseorang wanita ( calonku kudu wanita lho ya !!! ) yang mau "berusaha" menuju surga dan saya juga ikut dicantolin ( diajak ) kesana, plus saya
bisa menerima kebaikn dan kejelekan apapun yg ada padanya, thats all enough !!! saya kira saya ngga bisa menyederhanakan lagi karena jika menyangkut fisik, tentu ngga ada habisnya cewek manis, cakep, indehoy, dsb yg menggoda itu untuk dibahas dan bahkan kdang ngga bikin nyaman dihidupmu walaupun nyaman di matamu !!!
Tentu saja jangan salahkan saya jika yg saya cari adalah kenyamanan dlm kebersamaan. Saya tahu tidak ada manusia yg tdk mempunyai sifat jelek, begitu banyak kekurangan bahkan didlm diri saya sendiri termasuk anda semua, jadi dlm alam berpikir saya, saya kudu bisa prepare dan menerima dengan ikhlas apapun keadaan calon istri saya ( itulah sebabnya saya memilih ngga mensyarat-kan apa-apa dari segi fisik ), setelah ikhlas kemudian berusaha / ikhtiar dlm memperbaiki diri entah individual maupun dlm kebersamaan.
Karena saya tahu diri, kualitas saya yg masih jauh dari yg saya harapkan plus byk hal yg belum stabil atau bisa diharapkan, maka alangkah indahnya jika kekurangan dan kelemahan kita adalah pe-nyadar dan pengingat bahwa kita mahluk yg tak sempurna,
dan karena titulah maka perlu diperbaiki disana-sini bersama satu tim saya ( istri,Red ). Tahukah anda bahwa sebelumnya saya mencadangkan untuk berplanning merid tahun depan atau maksimal tahun depanya lagi ( dgn kondisi blm ada calon ). Tapi !!!
saya juga berprinsip jika sudah ada calon mengapa lama-lama ?? daripada berbuat dosa yg tdk kita sadari dan berlama-lama dg dosa-dosa itu kan ???
Nah, disuatu saat dan disuatu malam ( masih di zaman edan yg agak canggih itu ) saya mengunjungi sebuah blog yg entah mengapa saya tertarik sama tulisan seseorang dan karena ada temen yg tahu nmr hapenya dia, maka bertanyalah ku-kepadanya. setelah dapet tuh nomer hape, ehm.... just say hello ajalah ...... just kenal dan bilang kalo saya tertarik ama tulisan2nya dia. Gituuuuuuuuuuuuuuuu......... !!!
Tapi tanpa diduga dan dinyana oleh saya dan tetangga saya, kita malah banyak berbagi hal, sharing tentang zaman edan itu dan semua mengalir begitu saja atas kemurahan dan kemudahan-Nya. Setelah bbrp hari sms-an dan saling bertanya banyak hal, saling menginterogasi alias saling pengen tahu sosok masing-2 but,just lwt smsan atau ym aja( arghhh...! indahnya teknologi !! ) akhirnya kita putuskan ( lho ? kok putus ? jadi aja belum !! ) maksudnya kita sepakatkan tentang akan di-apa-kankah kelanjutan ke-akraban ini ???
Dengan deadline seminggu kemudian, masing-masing mencoba ber-evaluasi diri serta meminta kpd Sang Khalik ttg apa yg sebaiknya terjadi demi kebaikan kita berdua semua. Alhamdulillah, ga sampe hari deadline ya ??? terucap kata "Ta'aruf" dari kita. Jadi,
sebelum deadline itu apaan ?? owh.. itu kan penjajakan dan penggodokan kemauan kita ajah.

Kemudian masing-masing kita mencoba untuk lebih mengenal diri masing-2 juga, terus banyak test or banyak hal yg lebih "wah" untuk saling dibicarakan dan dibahas. Kesemuanya demi satu hal yaitu apakah akan dilanjutkan terus or not ??? Kemudian kita
lanjutkan dengan pertemuan face 2 face , eh...bukan,banyak face ding !! lha kan tdk boleh berkhalwat, jadi ngajakin balung for my side and unai for her side, and ada orang kampoeng Rhomayda... ( n her gank ) for other side. Lha nek kaset itu ada side A, side B, lha piye jal nek ada side C juga ? like i side...said...sad ....hehehehehe........... (apah bedanyah ? )

Setelah pertemuan yg serba tanggung itu , ( sebelumya ga pernah ketemuankah ? tentu tidak !!! ) maka kita lanjutkan dengan ber-evolusi....eh,ber-ovulasi,....eh,ber-evaluasi lagi tentang kelnjutan kisah kita. Kembali lg kita mencoba bertanya kepadaNya dan mencoba menggali keyakinan kita lagi tentang udah pas-kah keputusan2 yg ada ? .......... dan ... the next....adalah planning saat dimana kita saling mengenalkan kpd keluarga masing2 tentang calon-calonan kita.
Sebulan kemudian saya sowan / mengunjungi rumah dia untuk berkenalan dengan ortu dan keluarga di Purbalingga. Kemudian lagi, planning kita setelah saya mengunjunginya ialah dia dan 2 adeknya ke rumah saya dan nginep disana ( dgn kondisi saya langsung
balik ke Surabaya ) but tanpa dinyana ortu dia ikut juga ke rumah saya yg lebih mirip gubuk alias lumbung itu. ( All de way !!!! that's my kingdom ). Tapi Alhamdulillah semua masih berjalan dgn baik-baik saja, dan tetep spt planning semula, saya balik ke Surabaya dan dia nginep dirumah bwt merasakan dan mengenal keluarga saya lebih dekat sedangkan ortu ma adek2nya pulang ke Purbalingga. Lhah saya dimana ? Hiks.... waktu itu saya kesasar turun di Secang dan kehabisan bus menuju Magelang/Jokja. Walhasil, saya kudu ke Surabaya lewat Semarang......ngga enak bgt deh !
Sebulan kemudian, keluarga sayalah yg mengunjunginya untuk kemudian menetapkan hari "H" akad kami berdua. Pertimbangan tanggal waktu ialah secepatnya ajah, tapi karena terhalang bulan puasa maka berlanjut ke seminggu setelah Hari Raya, tapi keluarga saya ada reuni sehingga berlanjut ke minggu kedua, tapi dia( calon.red) ada tugas kantor sehingga ditetapkanlah minggu ke tiga-nya yg berarti tangal 19 Nopember 2006. Jadi bukan karena ngitung hari baik or sebangsanya, coz we're sure, yakin seyakin2nya kalo semua hari itu baik kok. Begitulah !!!

Demikian selintas pandang dan sepintas mata ...... to be continued !!!

***ma'ap, layout blog blm siyap coz menunggu tanggal main-nya..........hehehhe


Thanks to :
Balung & keluarga Papa-nya yg udah nganter ke Jokja dan ngasih sarapan dan inepan gratissss......
Mbah Unai, Mas Sis dan si kecil Alif yg jadi provokator, eh.... sponsor 15/07/2006
Rhomayda yg jauh-2 dari Belgium bwt ketemuan sama orang-2 langka bin kerennnnn....
Mas Antok dan Mbak Indah yg mobilnya mogok pas mau mbeli pia
Dan semua elemen masyarakat yg membantu terselanggaranhya acara ini